Apa itu kripto

Himang
December 30, 2022
0 Comments
Home
Info Umum
Apa itu kripto

Kripto atau kriptografi adalah ilmu yang mempelajari teknik enkripsi (penyandian) dan dekripsi (penyelesaian sandi) informasi. 

Apa itu kripto

Kriptografi dapat digunakan untuk mengamankan komunikasi, menyimpan informasi rahasia, dan lainnya. 

Dalam dunia keuangan, istilah "kripto" juga sering digunakan untuk mengacu pada mata uang digital yang menggunakan teknologi blockchain, seperti Bitcoin dan Ethereum. 

Mata uang digital ini menggunakan kriptografi untuk mengamankan transaksi dan menyimpan informasi tentang transaksi di dalam blockchain.


Cara mendapatkanya Kripto

Ada beberapa cara untuk mendapatkan mata uang kripto, di antaranya:

  1. Membeli mata uang kripto: Anda dapat membeli mata uang kripto melalui platform pertukaran mata uang kripto seperti Coinbase atau Binance dengan menggunakan mata uang fiat (seperti Dolar AS atau Euro) atau mata uang kripto lainnya.
  2. Menambang mata uang kripto: Anda dapat menambang mata uang kripto dengan menjalankan perangkat keras khusus yang disebut "mining rig" untuk memproses transaksi dalam jaringan blockchain. Ini akan membutuhkan biaya listrik yang cukup tinggi dan tidak semua orang dapat melakukannya.
  3. Menerima pembayaran dalam mata uang kripto: Jika Anda memiliki bisnis dan menerima pembayaran dari pelanggan dalam mata uang kripto, itu juga merupakan cara untuk mendapatkan mata uang kripto.
  4. Menukarkan mata uang kripto lainnya: Anda juga dapat menukarkan mata uang kripto lainnya yang Anda miliki ke mata uang kripto yang Anda inginkan melalui platform pertukaran mata uang kripto.

Perlu diingat bahwa mata uang kripto masih merupakan aset yang fluktuatif dan nilainya dapat berubah dengan cepat. Sebelum memutuskan untuk membeli atau menambang mata uang kripto, pastikan untuk melakukan riset dan memahami risikonya.


Apa keunggulannya Kripto

Mata uang kripto memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan mata uang fiat (seperti Dolar AS atau Euro) atau sistem pembayaran tradisional lainnya, di antaranya:

  1. Anonymity: Mata uang kripto seringkali dikenal sebagai "mata uang anonim" karena transaksi dapat dilakukan tanpa mengungkap identitas pengguna. Ini memungkinkan privasi yang lebih baik dibandingkan dengan sistem pembayaran tradisional yang menyimpan informasi tentang pemilik akun dan transaksi.
  2. Decentralization: Mata uang kripto tidak terpusat, sehingga tidak ada satu otoritas atau lembaga yang mengontrolnya. Ini berarti bahwa tidak ada satu entitas yang dapat memanipulasi nilai mata uang kripto atau membatasi transaksi yang dilakukan.
  3. Low fees: Biaya transaksi mata uang kripto biasanya lebih rendah dibandingkan dengan sistem pembayaran tradisional, terutama untuk transaksi internasional.
  4. Fast transactions: Transaksi mata uang kripto biasanya lebih cepat dibandingkan dengan transaksi melalui sistem pembayaran tradisional, terutama untuk transaksi internasional.
  5. Accessibility: Mata uang kripto dapat diakses oleh siapa saja di seluruh dunia yang memiliki akses ke internet, terlepas dari status keuangan atau lokasi geografis.

Perlu diingat bahwa mata uang kripto masih merupakan aset yang fluktuatif dan nilainya dapat berubah dengan cepat. Sebelum memutuskan untuk membeli atau menambang mata uang kripto, pastikan untuk melakukan riset dan memahami risikonya.


Apa kekurangannya Kripto

Mata uang kripto juga memiliki beberapa kekurangan dibandingkan dengan mata uang fiat (seperti Dolar AS atau Euro) atau sistem pembayaran tradisional lainnya, di antaranya:

  1. Fluktuasi harga yang tinggi: Nilai mata uang kripto dapat berubah dengan cepat, baik meningkat atau menurun. Ini dapat membuat sulit untuk memprediksi nilai mata uang kripto di masa depan dan membuatnya tidak cocok untuk tujuan investasi jangka panjang.
  2. Ancaman keamanan: Meskipun mata uang kripto dilindungi oleh teknologi blockchain yang kuat, ada kemungkinan terjadinya serangan cyber atau pencurian mata uang kripto. Ini dapat menyebabkan kerugian finansial yang signifikan bagi pengguna.
  3. Kurangnya regulasi: Sebagian besar mata uang kripto tidak diatur oleh lembaga pemerintah atau bank sentral, sehingga tidak ada satu otoritas yang bertanggung jawab atasnya. Ini menciptakan tingkat ketidakpastian yang lebih tinggi dibandingkan dengan sistem pembayaran tradisional.
  4. Kurangnya penerimaan: Walaupun mata uang kripto semakin populer, masih ada beberapa toko atau bisnis yang belum menerima mata uang kripto sebagai alat pembayaran. Ini dapat menyulitkan pengguna mata uang kripto untuk melakukan transaksi di beberapa tempat.
  5. Masih terbatasnya pengetahuan: Sebagian besar orang masih belum familiar dengan mata uang kripto dan teknologi blockchain yang mendukungnya. Ini dapat membuat sulit bagi orang untuk memahami cara kerja mata uang kripto dan menimbulkan rasa takut terhadap teknologi yang tidak diketahui.

Perlu diingat bahwa mata uang kripto masih merupakan aset yang fluktuatif dan nilainya dapat berubah dengan cepat. Sebelum memutuskan untuk membeli atau menambang mata uang kripto, pastikan untuk melakukan riset dan memahami risikonya.

Blog authors

Himang
Himang
Hanya Penulis Biasa! Blogger

No comments

Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan tampil lama karena akan dihapus sesegera mungkin. Oleh Admin Kami.